Sunday, February 14, 2016

Inovasi Pembelajaran (Langkah Pelaksanaan)

BAB II
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN


A.      Rancangan Alat  dan Bahan Pelajaran
1.      Rancangan Alat Pelajaran
Alat pelajaran digunakan untuk membantu dan menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.  Kelemahan yang sering terjadi pada suatu lembaga pendidikan yang dapat menghambat proses belajar mengajar diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran sehingga dapat mengurangi daya kreatifitas guru dalam mengajar dan  cenderung menggunakan metode ceramah yang dapat membuat peserta didik tetap pasif.
Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Model pembelajaran Estafet Question’s Card yang diterapkan pada siswa merupakan rencana kegiatan yang dirancang guru, yang berisi tahapan-tahapan mengenai apa yang akan dilakukan bersama siswa. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media capai, langkah-langkah dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessmentnya).   Adapun rancangan alat pelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
a.    Cek list
Cek list merupakan daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya, dalam hal ini berisi daftar kebutuhan guru yang dipersiapkan untuk melakukan kegiata belajar mengajar.  Cek list bertujuan untuk melakukan pengecekan sebagai kontrol atas kebutuhan yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b.    Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan  lembar kerja yang digunakan oleh guru berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas.
c.    Daftar Nilai Siswa
Daftar Nilai siswa berisi daftar nama-nama siswa dan hasil penilaian yang peroleh dari guru dari evaluasi berdasarkan kecakapan atau prestasi siswa.
d.   Lembar Refleksi
Dalam pembelajaran, siswa cenderung bertindak sesuai keinginan dari diri sendiri. Tugas guru adalah mengendalikan aktivitas tersebut menjadi terarah yang diinginkan guru agar tujuan pembelajaran tercapai. Untuk menilai keberhasilan penelitian, digunakanlah refleksi.
e.    Question Cards
Adalah kartu-kartu yang berisi pertanyaan dengan mengacu pada materi pembelajaran yang telah diberikan pada siswa.  Kartu pertanyaan ini dikerjakan dalam satu kelompok dimana jawabanya sudah tersedia berupa kartu jawaban sehingga siswa tinggal mencermati pertanyaan dan jawaban yang telah disusun berupa kartu-kartu.
f.     Answer Cards
Merupakan kartu-kartu jawaban yang disediakan sebagai jawaban atas pertanyaan yang ada pada kartu pertanyaan.  Siswa tinggal mencermati, mempelajari, memilih dan menentukan jawaban yang benar di kartu tersebut.

2.      Rancangan Bahan Pelajaran
Bahan ajar dapat digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga guru tidak perlu terlalu banyak menyajikan materi di kelas.  Hal ini akan berdampak positif, yakni guru mempunyai lebih banyak waktu untuk memberikan bimbingan kepada siswa.  Bahan ajar juga membantu siswa dalam proses belajarnya, sehingga siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi.
Bahan pelajaran bagi siswa perlu dirancang berdasarkan asumsi bahwa siswa mempunyai tingkat heterogenitas yang tinggi antara satu sama lain. Dengan demikian setiap siswa berbeda dengan siswa lainnya, dalam hal kemampuan belajar, pengalaman belajar, kebutuhan belajar, keinginan belajar, tujuan belajar dan gaya belajar.  Dengan demikian bahan ajar yang dihasilkan harus bersifat luwes (fleksible).
Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Model pembelajaran Estafet Question’s Card  dirancang dengan menggunakan babakan  sehingga tidak terlalu berat untuk dipelajari siswa .  Pemberian tindakan pada setiap babak disesuaikan dengan perubahan yang diinginkan.  Kegiatan tindakan setiap babak pertama didasarkan pada hasil reflleksi tindakan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi  pada semester sebelumnya.
Dengan berpijak pada refleksi awal, dilakukan penelitian melalui beberapa tahapan.  Adapun model bahan ajar terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
a.    Tinjauan Mata Pelajaran
Tinjauan mata pelajaran merupakan gambaran isi keseluruhan mata pelajaran secara sepintas.  Tinjauan mata pelajaran ini terdiri dari:
1)   Diskripsi singkat mata pelajaran yang diambil dari Silabus
2)   Kegunaan mata pelajaran bagi siswa dikemudian hari.
3)   Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
4)   Susunan (urutan) bahan ajar dari bab pertama sampai bab terakhir dan keterkaitan setiap bab dengan  media lain, seperti audivisual (jika memungkinkan)
5)   Petunjuk bagi siswa untuk mempelajari bahan pelajaran.


b.    Bagian perbab (berulang untuk bab berikutnya)
Penulisan bahan pelajaran adalah sama dengan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.  Dengan demikian penulisannya dengan menggunakan bahasa dialog, komunikatif sederhana dan tidak formal.    Setiap bab bahan pelajaran terdiri dari:
1)      Pendahuluan
Bagian pendahuluan yang ditulis dengan menarik diharapkan mampu membangkitkan siswa untuk membaca bab-bab selanjutnya.  Bagian pendahuluan ini terdiri dari diskripsi singkat atau gambaran umum tentang cakupan bab tersebut, relevansi antara bab tersebut dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki siswa dan tujuan instrusksional khusus yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar.
2)      Penyajian
Bagian ini menyajikan uraian atau penjelasan materi yang dibahas secara rinci dan diikuti dengan contoh-contoh yang kongkrit, latihan yang berisi kegiatan yang harus dlakukan siswa setelah membaca uraian materi dan rangkuman atau ringkasan dari konsep materi yang dibahas.
3)      Penutup
Bagian penutup mempersiapkan siswa untuk mengukur prestasinya berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.  Pada bagian ini juga diberikan umpan balik tentang pencapaian hasil belajar siswa dan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk mengulang atau melanjutkan materi bahasan berikutnya.    Bagian ini berupa: (1) test formatif, merupakan seperangkat butir tes acuan patokan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa pada tahap tersebut, (2)  umpan balik yang berisi petunjuk bagi siswa untuk dapat menilai sendiri hasil kerjanya dan mengukur tingkat penguasaannya terhadap isi bab tersebut, (3) tindak lanjut merupakan petunjuk untuk siswa bertindak atas hasil pencapaian yang diperoleh, (4) Kunci jawab tes formatif memberikan penjelasan tentang kriteria ”kebenaran” jawaban siswa pada butir soal tes dan ulasan mengapa jawaban itu benar dan mengapa jawaban yang lain dianggap tidak benar.

c.    Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat buku-buku atau sumber lain yang digunakan dalam menulis atau menyusun bahan ajar dan yang dapat menjadi acuan siswa.

d.   Catatan kecil
Catatan kecil kata-kata sukar merupakan daftar kata-kata teknis yang dianggap penting dan perlu diperjelas.

B.       Proses Pembuatan Alat  Pelajaran
Pembelajaran merupakan proses untuk meramu sarana dan prasarana pendidikan guna mencapai kualitas yang diharapkan. Kualitas lulusan pendidikan sangat ditentukan oleh seberapa jauh guru mampu mengelola dan mengolah segala komponen pendidikan melalui proses belajar mengajar. Artinya keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil sesuai dengan apa yang diinginkan pada tujuan pendidikan. Meskipun sarananya lengkap tetapi jika guru tidak mampu mengolah sarana melaluli proses belajar mengajar, maka kualitas pendidikan akan rendah.
Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan siswa untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi direka dengan baik menggunakan metode dan strategi yang bervariasi. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan komunikasi berbagai hal (siswa-guru, siswa-siswa, siswa-media).

Pembuatan alat mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran, namun dalam kenyataannya bagian inilah yang kerap kali diabaikan dengan berbagai alasan seperti, terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit untuk mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia dan alasan yang lain.  Hal ini sebenarnya tidak perlu muncul, karena banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi watu, keuangan maupun materi.
Dalam penerapan Model pembelajaran Estafet Question’s Card  beberapa alat pembelajaran yang dibuat oleh guru antara sebagai berikut:
1.    Lembar Ceklist
Lembar ceklist dirancang, disusun dan dibuat untuk membantu guru dalam mempersiapkan perangkat-sebagai perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran.  Adapun lembar ceklist sebagai berikut:
 Tabel 2
Lembar Ceklist Kesiapan Guru
No.
Indikator / Aspek Yang Diamati
Ya
Tidak
I
Administrasi Guru



1.        Silabus Pembelajaran
2.        Program Tahunan
3.        Program Semester
4.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


II
Kelengkapan dalam KBM



5.        Mempersiapkan Bahan Ajar
6.        Mempersiapkan Media Mengajar
7.        Mempersiapkan Alat Pembelajaran
8.        Mempersiapkan Alat Evaluasi
9.        Mempersiapkan Lembar Observasi
10.    Mempersiapkan Lembar Refleksi
11.    Membuat pedoman Siswa


III
Bahan dan Alat Kebutuhan Lain dalam KBM



12.    Kertas Plano
13.    Lem Kertas  
14.    Lak ban


Jumlah


2.    Lembar Observasi
Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis data dengan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Purwanto, 2004: 149). Observasi pada penelitian ini adalah pengumpulan data melalui pengamatan terhadap obyek penelitian dengan cara pencatatan terhadap serangkaian prilaku dan suasana baik guru maupun siswa yang berkenaan aktivitas kegiatan belajar mengajar selama penelitian berlangsung.
Lembar observasi merupakan  lembar kerja yang digunakan oleh guru berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas.  Dalam penerapan Model pembelajaran Estafet Question’s Card  ada tiga jenis  lembar observasi yang dipersiapkan yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar,  aktivitas belajar siswa dan pemahaman siswa atas materi pelajaran yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
a.    Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam KBM
Lembar observasi aktivitas guru dalam KBM disusun dan dipergunakan untuk melakukan observasi dan mengukur aktivitas guru pada saat pra pembelajaran, kegiatan inti pada pembelajaran dan kegiatan akhir dalam pembelajaran.  Berikut adalah lembar observasi untuk mengamati dan mencatat aktivitas yang dilakukan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. 
Tabel 3
Observasi Aktivitas Guru Dalam KBM
No

Indikator / Aspek Yang Diamati
Ya
Tdk
I
PRA PEMBELAJARAN



1.     Memeriksa kesiapan siswa
2.     Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan
3.     Menuliskan judul materi yang akan dikembang-kan  di papan tulis 
4.     Apersepsi
5.     Motivasi


II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN



2.        Membagi  siswa dalam kelompok asal
3.        Memberi petunjuk cara kerja dalam kelompok
4.        Membagi Lembar Kerja Siswa dalam kelompok
5.        Mengorganisasikan  siswa dalam kelompok
6.        Membimbing siswa untuk melakukan diskusi 
7.        Menguasai kelas
8.        Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai
9.        Melaksanakan pembelajaran secara runtut
10.    Menggunakan media
11.    Menggunakan metode
12.    Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
13.    Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
14.    Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
15.    Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar
16.    Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa


III
KEGIATAN AKHIR



17.    Melakukan penilaian (tes) akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
18.    Menyampaikan hasil penilaian (tes) kepada siswa
19.    Memberikan penghargaan
20.    Memberikan PR sebagai bagian remidi/ pengayaan
21.    Menutup pelajaran



Jumlah




b.    Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa disusun dan dipergunakan untuk  mengetahui keaktifan belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.  Dalam hal ini guru melakukan kegiatan observasi kegiatan yang dilakukan siswa secara individu.  Adapun bentuk lembar observasi aktivitas siswa dalam KBM. 

c.    Lembar Obsevasi Tingkat Pemahaman Siswa
Selain Lembar Observasi aktivitas belajar siswa juga digunakan  Data Lembar Observasi Tingkat Pemahaman  Siswa yang digunakan  untuk mengamati setiap aktivitas siswa  pada saat berlangsung Kegiatan KBM untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.  Adapun lembar observasi tingkat pemahaman siswa dalam KMB adalah sebagai  berikut:

Tabel 5 
Lembar Observasi Tingkat Pemahaman Siswa Dalam KBM
NO
Aspek yang diamati
Penilaian
1
2
3
4
1.
Siswa belajar dengan siap
2.
Siswa belajar dalam keadaan senang dan antusias
3.
Terjadi interaksi positif antara siswa dan guru
4.
Terjadi interaksi positif antara siswa dengan siswa
5.
Siswa aktif  bertanya
6.
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
7.
Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
8.
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media yang digunakan
9
Adanya interaksi positif antara siswa dengan media yang digunakan oleh guru
10.
Siswa menerima tugas dan tindak lanjut dengan senang

Jumlah
Keterangan :
1.( kurang )
2.( cukup )
3.( baik )
4.( sangat baik )


3.      Daftar Nilai
Daftar Nilai siswa berisi daftar nama-nama siswa dan hasil penilaian yang peroleh dari guru dari evaluasi berdasarkan kecakapan atau prestasi siswa. Daftar nilai digunakan untuk mendapatkan hasil penilaian sebelum pembelajaran (pre test) dan setelah pembelajaran (post test) sehingga dapat diketahui perkembangan atau perubahan pemahaman materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.   Adapun daftar nilai yang disusun adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Daftar Nilai Siswa

No
Nama Siswa
Nilai
Tingkat Pemahaman (%))
Pre Test
Post Test
1




2




3




4




5




6




7




8




9




10




11




12




13




14




15




16




17




18




19




Dst





Jumlah




Rata-Rata





4.      Lembar Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam observasi dan hasil tes belajar  pada tiap pertemuan, selanjutnya dianalisis dan digunakan sebagai refleksi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Refleksi juga dilakukan untuk setiap kegiatan agar dapat diketahui dengan cepat kekurangan dan kelemahannya sehingga dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan tindakan kelas berikutnya.

5.    Question’s Card
Question’s card atau kartu pertanyaan merupakan kartu-kartu yang berisi pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung.  Satu kartu berisi satu pertanyaan, sehinga diperlukan beberapa kartu pertanyaan.  Kartu pertanyaan dibuat dengan desain kartu yang dapat menarik minat siswa untuk melihat, membaca, memahami dan menjawab soal atau pertanyaan yang tertulis pada kartu tersebut. 

6.    Answer’s Cards
Answer’s card atau kartu jawaban merupakan kartu-kartu yang berisi jawaban atas pertanyaan sesuai dengan kartu pertanyaan yang dibuat.  Siswa dalam kelompok kerja tinggal mencari jawaban yang cocok atas pertanyaan yang ada dalam kartu pertanyaan tersebut.


C.      Pedoman Penggunaan Alat  dan Bahan

Model Pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran.  Model Pengajaran dipilih berdasarkan dari atau dengan pertimbangan jenis strategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.  Begitu pula metode merupakan bagian yang integral dengan sistem pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang lain. Hal ini berarti pula bahwa di dalam memilih model yang akan dioperasikan dalam interaksi belajar mengajar, senantiasa dengan mempertimbangkan komponen sistem pengajaran yang lain. 
Para pendidik (guru) harus memilih model pengajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik siswa.   Jadi jelaslah bahwa model adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin tepat modelnya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Penggunaan model yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Jadi antara model dan materi yang disampaikan harus ada keserasian. Apabila antara keduanya terjadi kesenjangan maka tujuan yang dicita-citakan tidak akan tercapai. Dengan demikian model menempati peranan yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Untuk itu model harus mendapatkan perhatian dari para pendidik.
Model pembelajaran Estafet Question’s Card memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling memberikan pertanyaan yang telah tersusun dalam kartu (card) dan memberikan kesempatan untuk memjawab pertanyaan dengan mencari jawaban yang benar pada kartu jawaban yang telah dirancang oleh guru.  Model pembelajaran Estafet Question’s Card  akan mendorong kecepatan befikir untuk menjawab sebuah pertanyaan maupun permasalahan yang diberikan dari temannya.
Penerapan model pembelajaran Estafet Question’s Card  yang dilakukan oleh guru  bertumpu  pada dua hal :
1.    Mengoptimalkan semua interaksi antara semua komponen yang terlibat dalam pembelajaran yaitu guru, siswa dan media.
2. Mangoptimalkan seluruh komponen pada diri siswa, yaitu pancaindra, kemauan dan  pemikiran.
Mengacu pada hal tersebut di atas, maka beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam Penerapan model pembelajaran Estafet Question’s Card  sebagai berikut:
1.   Penerapan model pembelajaran mengacu pada silabus pembelajaran sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP), karena tidak semua materi pelajaran bisa dilakukan dengan menggunakan satu metode yang sama.
2. Siswa sebagai obyek mempunyai karakter yang unik dan berbeda, sehingga guru perlu memahami dan mengenali karakter yang dimiliki oleh siswa.
3. Buatlah suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa mengikuti pelajaran dengan gembira dan minatnya mempelajari materi pelajaran semakin besar. Anak akan terangsang, senang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.
4.   Sebelum kegiatan inti guru mengajukan pertanyaan eksploratif/probing kepada siswa untuk menggali pehamaman mereka tentang materi yang akan berlangsung.
5. Perkenalkan konsep awal materi pelajaran yang akan di ajarkan yang termasuk tujuan pembelajaran.
6.   Pembagian kelompok kerja dilakukan secara merata antara tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh siswa, sehingga siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah akan dapat belajar pada temannya yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi.
7. Bahan ajar  yang akan digunakan disusun dan dibuat sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai ketertarikan untuk membaca.
8. Panduan siswa diperlukan sebagai acuan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
9.    Kartu pertanyaan dan kartu jawaban dibuat secara baik dan menarik minat siswa.
 

D.      Prosedur Penggunaan Alat  dan  Bahan Dalam Pembelajaran
Model pembelajaran Estafet Question’s Card dilakukan dalam satu siklus,  setiap siklusnya meliputi 4 tahapan pelaksanaan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refeksi. Untuk siklus pertama tahapan-tahapan tersebut dapat direncanakan sebagai berikut:

1.    Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peneliti yang sekaligus sebagai guru pengajar melakukan persiapan sebagai berikut:
a.    Menyusun Pengembangan Silabus dan Penilaian khususnya pada Standar Kompetensi Menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk menyajikan informasi dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  kelas 8 semester I dengan Standar Kompetensi Menggunakan Perangkat lunak pengolah kata untuk menyajikan  informasi dan Kompetensi Dasar Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada program pengolah kata.
c.    Munyusun bahan ajar berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
d.   Menyusun  instrumen latihan kerja siswa berdasarkan teks sederhana baik untuk kelompok maupun individual .
e.    Menyiapkan daftar hadir siswa.
f.     Menyiapkan lembar observasi
g.    Menyiapkan lembar refleksi
h.    Menyiapkan kartu pertanyaan (questions) dan kartu jawaban (answers)
i.   Menyiapkan bahan-bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
j.      Membuat alat evaluasi

2.    Kegiatan Belajar Mengajar
a.    Kegiatan Awal
Kegiatan Awal (durasi waktu 5 sampai 10 menit) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa.  Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis dan menjelaskan Tujuan Pembelajaran.
Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi peserta didik dengan metode tanya jawab sekitar materi pembelajaran sebagai pretest.  Guru membagi siswa beberapa kelompok kecil untuk persiapan diskusi.
b.    Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti ini guru  melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1)    Membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok 5 siswa.  Hal ini bisa dilakukan dengan berdasarkan nomor urut absen atau berdasarkan hitungan yang diawali dengan hitungan satu sampai dengan lima (sesuai dengan jumlah kelompok yang akan dibuat), Kemudian mengelompokkan siswa sesuai dengan nomor urut yang sama dalam hitungan tersebut. Masing-masing siswa dalam satu kelompok diberi nomor urut dada sejumlah anggota kelompok yaitu nomor urut 1 sampai dengan 5 orang.
2)    Setelah    siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan bahan pelajaran yang telah dipersiapkan untuk dipelajari siswa secara bersama-sama dalam satu kelompoknya.  Pada kegiatan ini siswa aktif melakukan kegiatan membaca dan memahami bahan ajar yang telah dibagikan guru.
3)      Guru membagi  Questions Card (kartu pertanyaan)  dan Answers card (kartu jawaban) kepada masing-masing kelompok.
4)   Guru membagi bahan pelajaran untuk menunjang pelaksanaan kegiatan  yang berisi paket sebagai berikut:
a)   Kertas Plano
b)   Lem Kertas
c)   Spidol
5)      Masing-masing kelompok memahami petunjuk perintah dan melaksanakannya dengan mendiskusikannya dalam satu kelompok tersebut.  Hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a)      Siswa membaca petunjuk dalam melaksanakan tugas.
b)   Siswa membaca, memilih dan memilah Kartu Pertanyaan (Questions cards) dan Kartu Jawaban (Answers card) dan mencocokkan kedua kartu tersebut sehingga cocok antara pertanyaan dan jawaban.
c)   Siswa membuat tabel di kertas Plano yang telah disiapkan dan menempel pada dinding dengan kolom-kolom sebagai berikut:
Tabel 7
Contoh Daftar Petanyaan dan Jawaban
No
Pertanyaan
Jawaban
Koreksi
Pembetulan
1




2




Dst





d)     Masing-masing siswa dalam kelompok menyiapkan dua kartu jawaban secara acak sesuai pilihannya masing-masing berikut kartu jawaban yang telah dipilih yang dianggap benar sebagai jawaban atas kartu pertanyaannya.
e)      Setelah siswa siap, dengan instruksi dan aba-aba dari guru, siswa dengan nomor urut 1 pada kelompok 1 menempel kartu  pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 2, nomor urut 1 pada kelompok 2 menempel kartu  pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 3,  nomor urut 1 pada kelompok 3 menempel kartu  pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 4, nomor urut 1 pada kelompok 4 menempel kartu  pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 1 dilanjutkan nomor urut 2, 3, 4 dan 5.  
f)     Sedangkan siswa yang belum mendapat giliran menempel pertanyaan berkuwajiban dan bertugas menjawab pertanyaan dengan memilih  kartu jawaban yang dianggap sebagai jawaban yang benar berdasarkan hasil diskusi mereka dan menempel pada kolom jawaban pada daftar pertanyaannya.
6)    Setelah semua kartu pertanyaan dan kartu  jawaban tertempel pada kertas plano pada tahap berikutnya masing-masing kelompok memilih satu orang perwakilan yang akan bertindak sebagai korektor atas jawaban pertanyaanya yang diberikan pada kelompok lain.
7)      Korektor  bertugas melakukan koreksi pada hasil pekerjaan kelompok lain dengan cara membubuhkan tanda silang (X) jika jawaban salah dan tanda centang (√) jika jawaban benar pada kolom koreksi yang ada pada daftar pertanyaan yaitu dengan urutan Kelompok 1 mengkoreksi Kelompok 2, Kelompok 2 mengkoreksi Kelompok 3, Kelompok 3 Mengkoreksi Kelompok 4, Kelompok 4 Mengkoreksi Kelompok 5 dan kelompok 5 mengkoreksi kelompok 1.
8)      Anggota kelompok lain bertugas  untuk menemukan jawaban yang benar apabila ada jawaban yang disalahkan dari kelompok lain.  
9)   Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk saling memberikan koreksi (membenarkan atau menyalahkan hasil pekerjaan) dan melakukan pembetulan bila ada hasil pekerjaan yang disalahkan oleh kelompok lain. 
10)  Guru memberikan kesempatan untuk beragumen apabila ada pekerjaan betul tetapi oleh kelompok lain pekerjaan itu dianggap salah.
11)  Selama kegiatan berlangusng, guru melakukan observasi dengan melakukan ceklist pada daftar observasi aktivitas siswa dalam KBM (Tabel 4)  dan lembar observasi tingkat pemahaman siswa (Tabel 5)
12)  Setelah selesai dengan waktu yang disediakan,  siswa kembali pada kelompoknya masing-masing, guru memberikan ulasan atas hasil pekerjaan siswa.
c.    Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan penguatan atas hasil pekerjaan siswa, memberikan evaluasi dengan bentuk post test untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan.  Pada akhir pembelajaran guru menutup pertemuan yang dilakukan pada hari itu.

3.    Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam observasi, kegiatan belajar mengajar dan hasil tes postest berdasarkan  pada pertemuan pembelajaran, selanjutnya dianalisis dan digunakan sebagai refleksi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.  Refleksi juga dilakukan untuk setiap kegiatan agar dapat diketahui dengan cepat kekurangan dan kelemahannya sehingga dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan tindakan kelas berikutnya.
E.       Hasil Yang Diperoleh
Penelitian tindakan kelas ini dilakanakan pada MTs Negeri Pamotan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIG yang berjumlah 34 orang.  Adapun permasalahannya adalah kurangnya pemahaman siswa dalam Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata. Keadaan ini karena kurangnya pengetahuan siswa akan program pengolah kata yang disebabkan kurang tersedianya fasilitas praktikum sehingga mengakibatkan ketidakseriusan dalam belajar dan aktifitas serta kreatifitas tidak meningkat.
Berkenaan dengan permasalahan tersebut akan diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran estafet question’s card, dilakukan dengan cara pengamatan sebagai berikut :  (1) Pegamatan langsung yang dilakukan peneliti (guru) terhadap kegiatan KBM dengan model pembelajaran estafet question’s card materi menu dan icon pada perangkat lunak pengolah kata. (2) Pengamatan partisipasi yang dilakukan oleh guru sejawat untuk   mengamati kegiatan pembelajaran   selama 1x pertemuan (2 x 40 menit) yang laksanakan pada  proses belajar mengajar di kelas berlangsung.
Dalam pelaksanaan penelitian dengan model pembelajaran estafet question’s card yang diterapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, diperoleh hasil sebagai berikut:

1.       Kesiapan Guru dalam KBM
Observasi kesiapan guru dalam KBM. dengan menggunakan Model pembelajaran Estafet Question’s Card dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.  Lembar ceklist ini digunakan untuk melakukan pengecekan alat dan bahan yang telah dipersiapkan dan akan digunakan  oleh guru  dalam kegiatan KMB.  Hasil dari ceklist ini dapat memberikan gambaran atas kesiapan guru baik yang menyangkut administrasi guru, kelengkapan KBM dan bahan atau alat yang akan digunakan dalam kegiatan mengajar. Dengan menggunakan lembar ceklist ini guru dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang sudah atau belum disiapkan sehingga guru benar-benar siap untuk melaksanakan tugas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran estafet question’s card .  Adapun hasil dari ceklist kesiapan guru dapat dilihat dari lembar ceklist, sebagai berikut :

Tabel 8
Hasil Ceklist Kesiapan Guru
No.
Indikator / Aspek Yang Diamati
Ya
Tidak
I
Administrasi Guru



1.        Silabus Pembelajaran
2.        Program Tahunan
3.        Program Semester
4.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

II
Kelengkapan dalam KBM



5.        Mempersiapkan Bahan Ajar
6.        Mempersiapkan Media Mengajar
7.        Mempersiapkan Alat Pembelajaran
8.        Mempersiapkan Alat Evaluasi
9.        Mempersiapkan Lembar Observasi
10.    Mempersiapkan Lembar Refleksi
11.    Membuat pedoman Siswa

III
Bahan dan Alat Kebutuhan Lain dalam KBM



12.    Kertas Plano
13.    Lem Kertas 
14.    Lak ban



Jumlah

14

-


2.      Aktivitas Guru dalam KBM
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat selama proses belajar mengajar berlangsung dapat dilihat Aktivitas guru dalam kegiatan belajar dengan hasil observasi sebagai beikut:

Tabel 9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam KBM

No
Indikator / Aspek Yang Diamati
Ya
Tdk
I
PRA PEMBELAJARAN



1.     Memeriksa kesiapan siswa
2.  Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan
3.    Menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis 
4.     Apersepsi
5.     Motivasi






II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN



1.         Membagi  siswa dalam kelompok asal
2.         Memberi petunjuk cara kerja dalam kelompok
3.         Membagi Lembar Kerja Siswa dalam kelompok
4.         Mengorganisasikan  siswa dalam kelompok
5.         Membimbing siswa untuk melakukan diskusi
6.         Menguasai kelas
7.         Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai
8.         Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9.         Menggunakan media
10.      Menggunakan metode
11.      Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
12.      Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
13.      Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
14.      Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar
15.      Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa























III
KEGIATAN AKHIR



16.      Melakukan penilaian (tes) akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
17.      Menyampaikan hasil penilaian (tes) kepada siswa
18.      Memberikan penghargaan
19.      Memberikan PR sebagai bagian remidi/ pengayaan
20.      Menutup pelajaran







Jumlah

22

3

3.      Aktivitas Siswa dalam KBM
Hasil observasi yang dilakukan pada saat Proses Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, dapat dilihat aktivitas siswa dalam KBM. 
4.      Tingkat Pemahaman Siswa
Hasil observasi yang dilakukan pada saat Proses Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, dapat dilihat tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran TIK dengan kompetensi dasar mengidentifikasi menu dan icon pada program aplikasi pengolah kata,  sebagai berikut:
Tabel 11 
Hasil  Observasi Tingkat Pemahaman Siswa Dalam KBM
NO
Aspek yang diamati
Penilaian
1
2
3
4
1.
Siswa belajar dengan siap
2.
Siswa belajar dalam keadaan senang dan antusias
3.
Terjadi interaksi positif antara siswa dan guru
4.
Terjadi interaksi positif antara siswa dengan siswa
5.
Siswa aktif  bertanya
6.
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
7.
Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
8.
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media yang digunakan
9
Adanya interaksi positif antara siswa dengan media yang digunakan oleh guru
10.
Siswa menerima tugas dan tindak lanjut dengan senang

Jumlah
0
1
3
6
5.      Hasil Test Siswa
Untuk mendapatkan hasil penilaian, pada awal pembelajaran guru mengembil penilaian berdasarkan hasil pre test untuk mengukur tingkat penguasaan materi sebagai prasarat, dan untuk mengetahui perkembangan pemahaman materi setelah pembelajaran guru melakukan post tes.  Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.  Adapun hasil penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil  Test  Siswa VIII G
MTs Negeri Pamotan Tahun Pelajaran 2014/2015
No
Nama Siswa
Nilai
Tingkat Pemahaman (%))
Pre Test
Post Test
1
Abdul Karim
55
75
73,33 %
2
Abdul Kodir
70
80
87,50 %
3
Adi Purwo Sucipto
75
85
88,23 %
4
Ahmad Andre Setiawan
70
85
82,35 %
5
Ahmad Burhanudin
70
85
82,35 %
6
A. Mujib Imam Santoso
75
90
83,33 %
7
Alfi Muhajirin
60
80
75,00 %
8
AmbarAyu Azhari
65
80
81,25 %
9
Diah Inez H
70
85
82,35 %
10
Egisyah Ruddin
70
80
87,50 %
11
Hendika Setiawan
75
80
93,73 %
12
Irawan
75
85
88,23 %
13
Irsyadul Mubin
70
90
77,77 %
14
Laela Nuraini
70
85
82,35 %
15
Lia Arnita
60
85
70,58%
16
M. Agus Syarifudin
70
85
82,35 %
17
M. Arsyad Maulana
75
80
93,73 %
18
M. Misbahul Munir
75
90
83,33 %
19
M. Nizam Asy’ari
70
85
82,35 %
20
M. Zainal Abidin
65
85
76,47 %
21
Moh. Arif Hakam
65
80
81,25  %
22
Nila Syafiah
80
90
88,88 %
23
Niswatul Baroroh
80
90
88,88 %
24
Nur Latiffatul Mu’adah
75
85
88,23 %
25
Ragil Samas K
70
85
82,35 %
26
S. Ahmad Ibnu Mukti
70
85
82,35 %
27
Siti Ina Fitriana
70
80
87,50 %
28
Siti Kharismatun N
75
80
93,73 %
29
Siti Mariatul Ulfa
70
80
87,50 %
30
Siti Nur Aina
70
85
82,35 %
31
Siti Nur Fadilah
75
85
88,23 %
32
Suhendri
70
80
87,50 %
33
Taufiqur Rahman
70
80
87,50 %
34
Watif Nur Aniqoh
70
85
82,35 %

Jumlah
2395
2925
81,88 %

Rata-Rata
70.44
86,02
81,88 %


F.       Evaluasi Kebermanfaatan Alat dan Bahan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MTs Negeri Pamotan pada tahun pelajaran 2014/2015, dengan permasalahan pemahaman  siswa dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang masih menunjukkan pada kualitas yang belum optimal. Rendahnya pemahaman  siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan rendahnya keinginan bertanya dalam mengikuti pelajaran, keengganan dalam menyampaikan usul/pendapat, keengganan menjawab pertanyaan guru, keengganan mengerjakan tugas, keengganan dalam meminta ulangan harian, rendahnya kemauan untuk mempelajari materi pelajaran dan keengganan membuat catatan secara mandiri. Disamping itu, secara umum dengan melalui observasi siswa, masih ditemukan beberapa siswa yang mengabaikan materi pelajaran yang sedang berlangsung.
Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita sekarang adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.yang diakibatkan banyak diantara guru yang belum menguasai Metode, strategi dan model pembelajaran dengan baik. Proses pembelajaran yang ada selama ini ternyata hanya membuat siswa sangat terbebani dengan materi dan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga siswa merasa bosan di dalam kelas. Dalam pembelajaran di kelas telah banyak pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh guru tetapi sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, ini ditunjukkan dengan hasil-hasil ujian siswa baik ujian nasional maupun ujian sekolah serta keterampilan individu siswa itu sendiri.
Banyak guru yang belum mampu menciptakan suasana belajar yang memungkinkan siswa berpikir inovatif, kreatif, bertanggungjawab, dan memberi peluang bagi siswa untuk menjelajahi idenya yang imajinatif.  Oleh sebab itu perlu adanya sebuah model pembelajaran untuk membengkitkan semangat peserta didik agar aktif kreatif inovatif dan efektif dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Model pembelajaran Estafet Question’s Card  merupakan salah satu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan pemahaman  siswa pada suatu materi pelajaran yang melibatka seluruh siswa untuk berpartisipasi mempunyai kesempatan menunjukkan kemampuannya dalam bekerjasama.  Adapun karakteristik yang dibangun dalam  Model pembelajaran Estafet Question’s Card  adalah sebagai berikut:
1.    Permainan merupakan pengalaman belajar yang sangat menyenangkan bagi anak.
2.    Siswa belajar dalam satu kelompok untuk menuntaskan materi belajar secara bersama-sama.
3. Mengembangkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, mengapresiasi dan mengkoreksi pendapat orang lain serta berargumentasi untuk mempertahankan pendapatnya.
4.    Menanamkan siswa untuk bekerja dengan menggunakan prosedur.

Mengingat Model pembelajaran Estafet Question’s Card  ini berorientasi untuk mengaktifkan individu siswa dalam kelompok maka dalam proses pembelajarannya tidak terlepas dari kegiatan diskusi antar siswa dengan bimbingan dan arahan guru. Guru menjelaskan inti materi yang sesuai dengan bahan ajar yang diberikan. Setelah guru menerangkan, siswa dan kelompoknya diberi dua lembar kartu yang masing-masing berisi soal dan lembar jawabannya. Namun dari hasil observasi yang dilakukan Model pembelajaran Estafet Question’s Card juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
1.    Kelebihan Model pembelajaran Estafet Question’s Card
b.    Semua siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar sehingga pemahaman akan materi pelajaran benar-benar dapat terserap dengan baik..
c.    Siswa menjadi siap semua dalam mengikuti pelajaran.
d.   Pola belajar kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa.
e.    Dalam pembelajaran juga menumbuhkan nilai-nilai sosial pada diri siswa.
f.     Siswa bebas berekspresi dan mengambil keputusan secara utuh.
2.    Kelemahan Model pembelajaran Estafet Question’s Card
a.       Model pembelajaran model ini akan mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya apabila siswa malas sehingga tujuan tidak dapat tercapai.
b.      Membutuhkan banyak waktu, tenaga dan beaya dalam menyusun strategi pembelajaran ini.
c.       Tidak semua mata pelajaran dapat menerapkan model pembelajaran ini.

Berdasarkan uraian tersebut, maka  Model pembelajaran Estafet Question’s Card dalam proses pembelajaran pada intinya adalah merupakan upaya  guru memodifikasi cara penyampaian materi pelajaran. Cara penyampaian tersebut diupayakan semaksimal mungkin dibantu dengan suatu media yang terbuat dari benda-benda yang mudah didapat. Dengan bahan yang sederhana untuk membuat media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

No comments:

Post a Comment