BAB II
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A.
Rancangan
Alat dan Bahan Pelajaran
1. Rancangan Alat
Pelajaran
Alat
pelajaran digunakan untuk membantu dan menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar. Kelemahan yang sering terjadi
pada suatu lembaga pendidikan yang dapat menghambat proses belajar mengajar
diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran sehingga
dapat mengurangi daya kreatifitas guru dalam mengajar dan cenderung menggunakan metode ceramah yang
dapat membuat peserta didik tetap pasif.
Proses kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan Model
pembelajaran Estafet Question’s
Card yang diterapkan pada siswa merupakan rencana kegiatan yang dirancang guru, yang berisi tahapan-tahapan
mengenai apa yang akan dilakukan bersama siswa. Dalam program tercermin tujuan
pembelajaran, media capai, langkah-langkah dan penilaian yang sebenarnya
(authentic assessmentnya). Adapun rancangan alat pelajaran yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Cek
list
Cek list merupakan daftar
variabel yang akan dikumpulkan datanya, dalam hal ini berisi daftar kebutuhan
guru yang dipersiapkan untuk melakukan kegiata belajar mengajar. Cek list bertujuan untuk melakukan pengecekan
sebagai kontrol atas kebutuhan yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Lembar
Observasi
Lembar observasi
merupakan lembar kerja yang digunakan
oleh guru berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau
ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas.
c. Daftar
Nilai Siswa
Daftar Nilai siswa berisi
daftar nama-nama siswa dan hasil penilaian yang peroleh dari guru dari evaluasi
berdasarkan kecakapan atau prestasi siswa.
d. Lembar
Refleksi
Dalam pembelajaran, siswa
cenderung bertindak sesuai keinginan dari diri sendiri. Tugas guru adalah
mengendalikan aktivitas tersebut menjadi terarah yang diinginkan guru agar
tujuan pembelajaran tercapai. Untuk
menilai keberhasilan penelitian, digunakanlah refleksi.
e. Question
Cards
Adalah kartu-kartu yang
berisi pertanyaan dengan mengacu pada materi pembelajaran yang telah diberikan
pada siswa. Kartu pertanyaan ini
dikerjakan dalam satu kelompok dimana jawabanya sudah tersedia berupa kartu
jawaban sehingga siswa tinggal mencermati pertanyaan dan jawaban yang telah
disusun berupa kartu-kartu.
f. Answer
Cards
Merupakan kartu-kartu
jawaban yang disediakan sebagai jawaban atas pertanyaan yang ada pada kartu
pertanyaan. Siswa tinggal mencermati,
mempelajari, memilih dan menentukan jawaban yang benar di kartu tersebut.
2. Rancangan Bahan Pelajaran
Bahan ajar dapat
digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga guru tidak
perlu terlalu banyak menyajikan materi di kelas. Hal ini akan berdampak positif, yakni guru
mempunyai lebih banyak waktu untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Bahan ajar juga membantu siswa dalam proses
belajarnya, sehingga siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai
satu-satunya sumber informasi.
Bahan pelajaran
bagi siswa perlu dirancang berdasarkan asumsi bahwa siswa mempunyai tingkat heterogenitas
yang tinggi antara satu sama lain. Dengan demikian setiap siswa berbeda dengan
siswa lainnya, dalam hal kemampuan belajar, pengalaman belajar, kebutuhan
belajar, keinginan belajar, tujuan belajar dan gaya belajar. Dengan demikian bahan ajar yang dihasilkan
harus bersifat luwes (fleksible).
Proses kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan Model
pembelajaran Estafet Question’s
Card dirancang dengan menggunakan babakan sehingga tidak terlalu berat untuk dipelajari
siswa . Pemberian tindakan pada setiap
babak disesuaikan dengan perubahan yang diinginkan. Kegiatan tindakan setiap babak pertama
didasarkan pada hasil reflleksi tindakan rendahnya hasil belajar siswa dalam
pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi pada semester sebelumnya.
Dengan berpijak pada refleksi
awal, dilakukan penelitian melalui beberapa tahapan. Adapun model bahan ajar terdiri dari beberapa
komponen sebagai berikut:
a.
Tinjauan Mata Pelajaran
Tinjauan mata pelajaran merupakan
gambaran isi keseluruhan mata pelajaran secara sepintas. Tinjauan mata pelajaran ini terdiri dari:
1)
Diskripsi singkat mata pelajaran yang diambil dari Silabus
2)
Kegunaan mata pelajaran bagi siswa dikemudian hari.
3)
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
4)
Susunan (urutan) bahan ajar dari bab pertama sampai bab terakhir dan
keterkaitan setiap bab dengan media
lain, seperti audivisual (jika memungkinkan)
5)
Petunjuk bagi siswa untuk mempelajari bahan pelajaran.
b.
Bagian perbab (berulang untuk bab berikutnya)
Penulisan bahan pelajaran adalah sama
dengan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Dengan demikian penulisannya dengan
menggunakan bahasa dialog, komunikatif sederhana dan tidak formal. Setiap bab bahan pelajaran terdiri dari:
1)
Pendahuluan
Bagian pendahuluan yang ditulis dengan
menarik diharapkan mampu membangkitkan siswa untuk membaca bab-bab selanjutnya. Bagian pendahuluan ini terdiri dari diskripsi
singkat atau gambaran umum tentang cakupan bab tersebut, relevansi antara bab
tersebut dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki siswa dan
tujuan instrusksional khusus yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar.
2)
Penyajian
Bagian ini menyajikan uraian atau
penjelasan materi yang dibahas secara rinci dan diikuti dengan contoh-contoh
yang kongkrit, latihan yang berisi kegiatan yang harus dlakukan siswa setelah
membaca uraian materi dan rangkuman atau ringkasan dari konsep materi yang
dibahas.
3)
Penutup
Bagian penutup mempersiapkan siswa
untuk mengukur prestasinya berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pada bagian ini juga diberikan umpan balik
tentang pencapaian hasil belajar siswa dan tindak lanjut yang harus dilakukan
untuk mengulang atau melanjutkan materi bahasan berikutnya. Bagian ini berupa: (1) test formatif,
merupakan seperangkat butir tes acuan patokan untuk mengukur pencapaian hasil
belajar siswa pada tahap tersebut, (2) umpan balik yang berisi petunjuk bagi siswa
untuk dapat menilai sendiri hasil kerjanya dan mengukur tingkat penguasaannya
terhadap isi bab tersebut, (3) tindak lanjut merupakan petunjuk untuk siswa
bertindak atas hasil pencapaian yang diperoleh, (4) Kunci jawab tes formatif
memberikan penjelasan tentang kriteria ”kebenaran” jawaban siswa pada butir
soal tes dan ulasan mengapa jawaban itu benar dan mengapa jawaban yang lain
dianggap tidak benar.
c.
Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat buku-buku atau
sumber lain yang digunakan dalam menulis atau menyusun bahan ajar dan yang
dapat menjadi acuan siswa.
d.
Catatan kecil
Catatan kecil kata-kata sukar
merupakan daftar kata-kata teknis yang dianggap penting dan perlu diperjelas.
B.
Proses
Pembuatan Alat Pelajaran
Pembelajaran
merupakan proses untuk meramu sarana dan prasarana pendidikan guna mencapai
kualitas yang diharapkan. Kualitas lulusan pendidikan sangat ditentukan oleh
seberapa jauh guru mampu mengelola dan mengolah segala komponen pendidikan
melalui proses belajar mengajar. Artinya keberhasilan pembelajaran sangat
tergantung pada kemampuan seorang guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar sehingga mencapai hasil sesuai dengan apa yang diinginkan pada tujuan
pendidikan. Meskipun sarananya lengkap tetapi jika guru tidak mampu mengolah
sarana melaluli proses belajar mengajar, maka kualitas pendidikan akan rendah.
Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik
dan memotivasikan siswa untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau
informasi direka dengan baik menggunakan metode dan strategi yang bervariasi.
Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan
komunikasi berbagai hal (siswa-guru, siswa-siswa, siswa-media).
Pembuatan alat
mengajar tidak pernah luput dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya
dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran, namun dalam kenyataannya bagian
inilah yang kerap kali diabaikan dengan berbagai alasan seperti, terbatasnya
waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit untuk mencari media yang tepat,
biaya yang tidak tersedia dan alasan yang lain.
Hal ini sebenarnya tidak perlu muncul, karena banyak jenis media yang
dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi watu, keuangan maupun materi.
Dalam
penerapan Model pembelajaran Estafet Question’s Card beberapa
alat pembelajaran yang dibuat oleh guru antara sebagai berikut:
1. Lembar
Ceklist
Lembar ceklist dirancang, disusun dan dibuat untuk
membantu guru dalam mempersiapkan perangkat-sebagai perangkat yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Adapun
lembar ceklist sebagai berikut:
Tabel 2
Lembar Ceklist Kesiapan Guru
No.
|
Indikator / Aspek Yang Diamati
|
Ya
|
Tidak
|
I
|
Administrasi
Guru
|
|
|
|
1.
Silabus Pembelajaran
2.
Program Tahunan
3.
Program Semester
4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
|
|
|
II
|
Kelengkapan
dalam KBM
|
|
|
|
5.
Mempersiapkan Bahan Ajar
6.
Mempersiapkan Media Mengajar
7.
Mempersiapkan Alat Pembelajaran
8.
Mempersiapkan Alat Evaluasi
9.
Mempersiapkan Lembar Observasi
10.
Mempersiapkan Lembar Refleksi
11.
Membuat pedoman Siswa
|
|
|
III
|
Bahan
dan Alat Kebutuhan Lain dalam KBM
|
|
|
|
12.
Kertas Plano
13.
Lem Kertas
14.
Lak ban
|
|
|
Jumlah
|
|
|
2. Lembar
Observasi
Observasi merupakan
metode atau cara-cara menganalisis data dengan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok
secara langsung (Purwanto, 2004: 149). Observasi pada penelitian ini adalah pengumpulan data melalui pengamatan terhadap obyek penelitian dengan cara
pencatatan terhadap serangkaian prilaku dan suasana baik
guru maupun siswa yang berkenaan
aktivitas kegiatan belajar mengajar selama penelitian
berlangsung.
Lembar observasi merupakan lembar kerja yang digunakan oleh guru
berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau
ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas. Dalam penerapan Model pembelajaran Estafet
Question’s Card ada
tiga jenis lembar observasi yang
dipersiapkan yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar
mengajar, aktivitas belajar siswa dan pemahaman
siswa atas materi pelajaran yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar
mengajar.
a. Lembar
Observasi Aktivitas Guru dalam KBM
Lembar observasi
aktivitas guru dalam KBM disusun dan dipergunakan untuk melakukan observasi dan
mengukur aktivitas guru pada saat pra pembelajaran, kegiatan inti pada
pembelajaran dan kegiatan akhir dalam pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi untuk
mengamati dan mencatat aktivitas yang dilakukan guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
Tabel 3
Observasi Aktivitas Guru Dalam KBM
No
|
Indikator / Aspek Yang Diamati
|
Ya
|
Tdk
|
I
|
PRA
PEMBELAJARAN
|
|
|
|
1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran yang akan dikembangkan
3. Menuliskan
judul materi yang akan dikembang-kan di
papan tulis
4.
Apersepsi
5.
Motivasi
|
|
|
II
|
KEGIATAN
INTI PEMBELAJARAN
|
|
|
|
2.
Membagi siswa dalam kelompok asal
3.
Memberi petunjuk cara kerja dalam
kelompok
4.
Membagi Lembar Kerja Siswa dalam
kelompok
5.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok
6.
Membimbing siswa untuk melakukan
diskusi
7.
Menguasai kelas
8.
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai
9.
Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
10.
Menggunakan media
11.
Menggunakan metode
12.
Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran
13.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
14.
Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar
15.
Menggunakan bahasa lisan dan
tertulis secara jelas, baik dan benar
16.
Membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
|
|
|
III
|
KEGIATAN
AKHIR
|
|
|
|
17.
Melakukan penilaian (tes) akhir
sesuai dengan kompetensi (tujuan)
18.
Menyampaikan hasil penilaian (tes)
kepada siswa
19.
Memberikan penghargaan
20.
Memberikan PR sebagai bagian
remidi/ pengayaan
21.
Menutup pelajaran
|
|
|
Jumlah
|
|
|
b. Lembar Observasi
Aktivitas Belajar Siswa
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
disusun dan dipergunakan untuk
mengetahui keaktifan belajar siswa selama proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Dalam hal ini guru
melakukan kegiatan observasi kegiatan yang dilakukan siswa secara individu. Adapun bentuk lembar observasi aktivitas siswa
dalam KBM.
c.
Lembar Obsevasi Tingkat Pemahaman Siswa
Selain
Lembar Observasi aktivitas belajar siswa juga digunakan Data Lembar Observasi Tingkat Pemahaman Siswa yang digunakan untuk mengamati setiap aktivitas siswa
pada saat berlangsung Kegiatan KBM untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
pada materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun lembar observasi tingkat pemahaman siswa
dalam KMB adalah sebagai berikut:
Tabel
5
Lembar
Observasi Tingkat Pemahaman Siswa Dalam KBM
NO |
Aspek yang diamati |
Penilaian
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1. |
Siswa belajar dengan siap |
||||
2. |
Siswa belajar dalam keadaan senang dan antusias |
||||
3. |
Terjadi interaksi positif antara siswa dan guru |
||||
4. |
Terjadi interaksi positif antara siswa dengan siswa |
||||
5. |
Siswa aktif bertanya |
||||
6. |
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. |
||||
7. |
Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. |
||||
8. |
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media yang digunakan |
||||
9 |
Adanya interaksi positif antara siswa dengan media yang digunakan oleh
guru |
||||
10. |
Siswa menerima tugas dan tindak lanjut dengan senang |
||||
|
Jumlah |
Keterangan :
1.( kurang )
2.( cukup )
3.( baik )
4.( sangat baik
)
3. Daftar
Nilai
Daftar
Nilai siswa berisi daftar nama-nama siswa dan hasil penilaian yang peroleh dari
guru dari evaluasi berdasarkan kecakapan atau prestasi siswa. Daftar nilai
digunakan untuk mendapatkan hasil penilaian sebelum pembelajaran (pre test) dan
setelah pembelajaran (post test) sehingga dapat diketahui perkembangan atau
perubahan pemahaman materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun
daftar nilai yang disusun adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Daftar Nilai
Siswa
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
|
Tingkat
Pemahaman (%))
|
|
Pre
Test
|
Post
Test
|
|||
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
12
|
|
|
|
|
13
|
|
|
|
|
14
|
|
|
|
|
15
|
|
|
|
|
16
|
|
|
|
|
17
|
|
|
|
|
18
|
|
|
|
|
19
|
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
Rata-Rata
|
|
|
|
4. Lembar
Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam observasi
dan hasil tes belajar pada tiap
pertemuan, selanjutnya dianalisis dan digunakan sebagai refleksi untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Refleksi juga dilakukan untuk setiap kegiatan agar dapat diketahui dengan cepat kekurangan dan kelemahannya sehingga dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan tindakan kelas berikutnya.
Refleksi juga dilakukan untuk setiap kegiatan agar dapat diketahui dengan cepat kekurangan dan kelemahannya sehingga dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan tindakan kelas berikutnya.
5. Question’s
Card
Question’s card
atau kartu pertanyaan merupakan kartu-kartu yang berisi pertanyaan sesuai
dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Satu kartu berisi satu pertanyaan, sehinga diperlukan
beberapa kartu pertanyaan. Kartu
pertanyaan dibuat dengan desain kartu yang dapat menarik minat siswa untuk
melihat, membaca, memahami dan menjawab soal atau pertanyaan yang tertulis pada
kartu tersebut.
6. Answer’s
Cards
Answer’s card atau
kartu jawaban merupakan kartu-kartu yang berisi jawaban atas pertanyaan sesuai
dengan kartu pertanyaan yang dibuat.
Siswa dalam kelompok kerja tinggal mencari jawaban yang cocok atas
pertanyaan yang ada dalam kartu pertanyaan tersebut.
C.
Pedoman
Penggunaan Alat dan Bahan
Model Pengajaran merupakan bagian dari strategi
pengajaran. Model Pengajaran dipilih
berdasarkan dari atau dengan pertimbangan jenis strategi pengajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Begitu pula
metode merupakan bagian yang integral dengan sistem pengajaran maka
perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang
lain. Hal ini berarti pula bahwa di dalam memilih model yang akan dioperasikan
dalam interaksi belajar mengajar, senantiasa dengan mempertimbangkan komponen
sistem pengajaran yang lain.
Para pendidik (guru) harus memilih model pengajaran
yang tepat, yang dipandang lebih efektif dari pada metode-metode lainnya,
sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar
menjadi milik siswa. Jadi jelaslah
bahwa model adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
tujuan, makin tepat modelnya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan
tersebut. Penggunaan model yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat
mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Jadi antara model dan materi yang
disampaikan harus ada keserasian. Apabila antara keduanya terjadi kesenjangan
maka tujuan yang dicita-citakan tidak akan tercapai. Dengan demikian model
menempati peranan yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses belajar
mengajar. Untuk itu model harus mendapatkan perhatian dari para pendidik.
Model pembelajaran Estafet Question’s Card memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling
memberikan pertanyaan yang telah tersusun dalam kartu (card) dan memberikan
kesempatan untuk memjawab pertanyaan dengan mencari jawaban yang benar pada
kartu jawaban yang telah dirancang oleh guru.
Model pembelajaran Estafet Question’s Card akan mendorong kecepatan befikir untuk
menjawab sebuah pertanyaan maupun permasalahan yang diberikan dari temannya.
Penerapan model pembelajaran Estafet Question’s Card yang dilakukan oleh guru bertumpu
pada dua hal :
1.
Mengoptimalkan semua interaksi antara semua komponen
yang terlibat dalam pembelajaran yaitu guru, siswa dan media.
2. Mangoptimalkan seluruh komponen pada diri siswa, yaitu
pancaindra, kemauan dan pemikiran.
Mengacu pada hal
tersebut di atas, maka beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam Penerapan model pembelajaran Estafet Question’s Card sebagai berikut:
1. Penerapan
model pembelajaran mengacu pada silabus pembelajaran sesuai standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang dikembangkan dalam Rencana Program Pembelajaran
(RPP), karena tidak semua materi pelajaran bisa dilakukan dengan menggunakan
satu metode yang sama.
2. Siswa
sebagai obyek mempunyai karakter yang unik dan berbeda, sehingga guru perlu
memahami dan mengenali karakter yang dimiliki oleh siswa.
3. Buatlah
suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa mengikuti pelajaran dengan
gembira dan minatnya mempelajari materi pelajaran semakin besar. Anak akan
terangsang, senang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pelajaran yang
sedang berlangsung.
4. Sebelum
kegiatan inti guru mengajukan pertanyaan eksploratif/probing kepada siswa untuk
menggali pehamaman mereka tentang materi yang akan berlangsung.
5. Perkenalkan
konsep awal materi pelajaran yang akan di ajarkan yang termasuk tujuan
pembelajaran.
6. Pembagian
kelompok kerja dilakukan secara merata antara tingkat kecerdasan yang dimiliki
oleh siswa, sehingga siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah akan
dapat belajar pada temannya yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi.
7. Bahan
ajar yang akan digunakan disusun dan
dibuat sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai ketertarikan untuk membaca.
8. Panduan
siswa diperlukan sebagai acuan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
9. Kartu
pertanyaan dan kartu jawaban dibuat secara baik dan menarik minat siswa.
D.
Prosedur
Penggunaan Alat dan Bahan Dalam Pembelajaran
Model pembelajaran Estafet Question’s Card dilakukan dalam satu siklus, setiap
siklusnya meliputi 4 tahapan pelaksanaan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refeksi. Untuk siklus pertama tahapan-tahapan tersebut dapat
direncanakan sebagai berikut:
1.
Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peneliti yang
sekaligus sebagai guru pengajar melakukan persiapan sebagai berikut:
a.
Menyusun Pengembangan Silabus dan Penilaian khususnya
pada Standar Kompetensi Menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk menyajikan informasi dengan
kompetensi dasar Mengidentifikasi
menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas 8
semester I dengan Standar Kompetensi Menggunakan Perangkat lunak pengolah
kata untuk menyajikan informasi
dan Kompetensi Dasar Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada program pengolah
kata.
c. Munyusun
bahan ajar berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
d. Menyusun
instrumen latihan kerja siswa berdasarkan teks sederhana baik untuk kelompok
maupun individual .
e. Menyiapkan
daftar hadir siswa.
f. Menyiapkan
lembar observasi
g. Menyiapkan
lembar refleksi
h. Menyiapkan
kartu pertanyaan (questions) dan
kartu jawaban (answers)
i. Menyiapkan
bahan-bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM).
j. Membuat
alat evaluasi
2.
Kegiatan Belajar Mengajar
a.
Kegiatan Awal
Kegiatan Awal (durasi waktu 5 sampai 10 menit) Guru mengucapkan salam,
berdoa dan mengabsen siswa. Guru
menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis dan menjelaskan
Tujuan Pembelajaran.
Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi peserta didik dengan metode tanya jawab sekitar materi pembelajaran sebagai pretest. Guru membagi siswa beberapa kelompok kecil untuk persiapan diskusi.
Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi peserta didik dengan metode tanya jawab sekitar materi pembelajaran sebagai pretest. Guru membagi siswa beberapa kelompok kecil untuk persiapan diskusi.
b.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti ini guru
melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Membagi
siswa dalam beberapa kelompok kecil menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok 5
siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan
berdasarkan nomor urut absen atau berdasarkan hitungan yang diawali dengan
hitungan satu sampai dengan lima (sesuai dengan jumlah kelompok yang akan
dibuat), Kemudian mengelompokkan siswa sesuai dengan nomor urut yang sama dalam
hitungan tersebut. Masing-masing siswa dalam satu kelompok diberi nomor urut
dada sejumlah anggota kelompok yaitu nomor urut 1 sampai dengan 5 orang.
2) Setelah siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru
membagikan bahan pelajaran yang telah dipersiapkan untuk dipelajari siswa
secara bersama-sama dalam satu kelompoknya.
Pada kegiatan ini siswa aktif melakukan kegiatan membaca dan memahami
bahan ajar yang telah dibagikan guru.
3)
Guru membagi Questions
Card (kartu pertanyaan) dan Answers card
(kartu jawaban) kepada masing-masing kelompok.
4) Guru membagi bahan pelajaran untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan yang berisi paket
sebagai berikut:
a)
Kertas Plano
b)
Lem Kertas
c)
Spidol
5)
Masing-masing kelompok memahami petunjuk perintah dan
melaksanakannya dengan mendiskusikannya dalam satu kelompok tersebut. Hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a)
Siswa membaca petunjuk dalam melaksanakan tugas.
b) Siswa membaca, memilih dan memilah Kartu Pertanyaan (Questions
cards) dan Kartu Jawaban (Answers card) dan mencocokkan kedua kartu tersebut
sehingga cocok antara pertanyaan dan jawaban.
c) Siswa membuat tabel di kertas Plano yang telah
disiapkan dan menempel pada dinding dengan kolom-kolom sebagai berikut:
Tabel 7
Contoh Daftar
Petanyaan dan Jawaban
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Koreksi
|
Pembetulan
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
|
d)
Masing-masing siswa dalam kelompok menyiapkan dua kartu
jawaban secara acak sesuai pilihannya masing-masing berikut kartu jawaban yang
telah dipilih yang dianggap benar sebagai jawaban atas kartu pertanyaannya.
e)
Setelah siswa siap, dengan instruksi dan aba-aba dari
guru, siswa dengan nomor urut 1 pada kelompok 1 menempel kartu pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 2,
nomor urut 1 pada kelompok 2 menempel kartu
pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 3, nomor urut 1 pada kelompok 3 menempel
kartu pertanyaan pada daftar pertanyaan
kelompok 4, nomor urut 1 pada kelompok 4 menempel kartu pertanyaan pada daftar pertanyaan kelompok 1
dilanjutkan nomor urut 2, 3, 4 dan 5.
f) Sedangkan siswa yang belum mendapat giliran menempel
pertanyaan berkuwajiban dan bertugas menjawab pertanyaan dengan memilih kartu jawaban yang dianggap sebagai jawaban
yang benar berdasarkan hasil diskusi mereka dan menempel pada kolom jawaban
pada daftar pertanyaannya.
6) Setelah semua kartu pertanyaan dan kartu jawaban tertempel pada kertas plano pada
tahap berikutnya masing-masing kelompok memilih satu orang perwakilan yang akan
bertindak sebagai korektor atas jawaban pertanyaanya yang diberikan pada
kelompok lain.
7)
Korektor bertugas melakukan koreksi pada hasil
pekerjaan kelompok lain dengan cara membubuhkan tanda silang (X) jika jawaban
salah dan tanda centang (√) jika jawaban benar pada kolom koreksi yang ada pada
daftar pertanyaan yaitu dengan urutan Kelompok 1 mengkoreksi Kelompok 2,
Kelompok 2 mengkoreksi Kelompok 3, Kelompok 3 Mengkoreksi Kelompok 4, Kelompok 4 Mengkoreksi Kelompok 5 dan kelompok 5 mengkoreksi
kelompok 1.
8)
Anggota kelompok lain bertugas untuk menemukan jawaban yang benar apabila ada
jawaban yang disalahkan dari kelompok lain.
9) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok
untuk saling memberikan koreksi (membenarkan atau menyalahkan hasil pekerjaan)
dan melakukan pembetulan bila ada hasil pekerjaan yang disalahkan oleh kelompok
lain.
10) Guru
memberikan kesempatan untuk beragumen apabila ada pekerjaan betul tetapi oleh
kelompok lain pekerjaan itu dianggap salah.
11) Selama
kegiatan berlangusng, guru melakukan observasi dengan melakukan ceklist pada
daftar observasi aktivitas siswa dalam KBM (Tabel 4) dan lembar observasi tingkat pemahaman siswa
(Tabel 5)
12) Setelah
selesai dengan waktu yang disediakan,
siswa kembali pada kelompoknya masing-masing, guru memberikan ulasan
atas hasil pekerjaan siswa.
c.
Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan penguatan atas hasil
pekerjaan siswa, memberikan evaluasi dengan bentuk post test untuk mengetahui
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Pada akhir pembelajaran guru menutup pertemuan yang dilakukan pada hari
itu.
3.
Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam observasi, kegiatan belajar
mengajar dan hasil tes postest berdasarkan
pada pertemuan pembelajaran, selanjutnya dianalisis dan digunakan
sebagai refleksi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Refleksi juga dilakukan untuk setiap kegiatan
agar dapat diketahui dengan cepat kekurangan dan kelemahannya sehingga dapat
dijadikan acuan untuk melaksanakan tindakan kelas berikutnya.
E. Hasil Yang Diperoleh
Penelitian tindakan kelas ini dilakanakan pada MTs
Negeri Pamotan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIG yang berjumlah 34
orang. Adapun permasalahannya adalah
kurangnya pemahaman siswa dalam Mengidentifikasi menu
dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata. Keadaan ini karena
kurangnya pengetahuan siswa akan program pengolah kata yang disebabkan kurang
tersedianya fasilitas praktikum sehingga mengakibatkan ketidakseriusan dalam
belajar dan aktifitas serta kreatifitas tidak meningkat.
Berkenaan dengan permasalahan tersebut akan diterapkan
pembelajaran dengan model pembelajaran estafet
question’s card, dilakukan dengan cara pengamatan sebagai berikut : (1) Pegamatan langsung yang dilakukan
peneliti (guru) terhadap kegiatan KBM dengan model pembelajaran estafet question’s card materi menu dan
icon pada perangkat lunak pengolah kata. (2) Pengamatan partisipasi yang dilakukan
oleh guru sejawat untuk mengamati
kegiatan pembelajaran selama 1x
pertemuan (2 x 40 menit) yang laksanakan pada proses belajar mengajar di kelas berlangsung.
Dalam pelaksanaan penelitian dengan model pembelajaran estafet question’s card yang diterapkan
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Kesiapan Guru dalam KBM
Observasi
kesiapan guru dalam KBM. dengan menggunakan Model pembelajaran Estafet
Question’s Card dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Lembar ceklist ini
digunakan untuk melakukan pengecekan alat dan bahan yang telah dipersiapkan dan
akan digunakan oleh guru dalam kegiatan KMB. Hasil dari ceklist ini dapat memberikan
gambaran atas kesiapan guru baik yang menyangkut administrasi guru, kelengkapan
KBM dan bahan atau alat yang akan digunakan dalam kegiatan mengajar. Dengan
menggunakan lembar ceklist ini guru dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang
sudah atau belum disiapkan sehingga guru benar-benar siap untuk melaksanakan
tugas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran estafet question’s card .
Adapun hasil dari ceklist kesiapan guru dapat dilihat dari lembar
ceklist, sebagai berikut :
Tabel 8
Hasil Ceklist Kesiapan Guru
No.
|
Indikator / Aspek Yang Diamati
|
Ya
|
Tidak
|
I
|
Administrasi Guru
|
|
|
|
1.
Silabus
Pembelajaran
2.
Program
Tahunan
3.
Program
Semester
4.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
|
√
√
√
√
|
|
II
|
Kelengkapan dalam KBM
|
|
|
|
5.
Mempersiapkan
Bahan Ajar
6.
Mempersiapkan
Media Mengajar
7.
Mempersiapkan
Alat Pembelajaran
8.
Mempersiapkan
Alat Evaluasi
9.
Mempersiapkan
Lembar Observasi
10.
Mempersiapkan
Lembar Refleksi
11.
Membuat
pedoman Siswa
|
√
√
√
√
√
√
√
|
|
III
|
Bahan dan Alat Kebutuhan Lain dalam KBM
|
|
|
|
12.
Kertas
Plano
13.
Lem
Kertas
14.
Lak ban
|
√
√
√
|
|
Jumlah
|
14
|
-
|
2. Aktivitas Guru
dalam KBM
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman
sejawat selama proses belajar mengajar berlangsung dapat dilihat Aktivitas guru
dalam kegiatan belajar dengan hasil observasi sebagai beikut:
Tabel 9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam
KBM
No
|
Indikator / Aspek Yang Diamati
|
Ya
|
Tdk
|
I
|
PRA PEMBELAJARAN
|
|
|
|
1.
Memeriksa kesiapan siswa
2. Menyampaikan
Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan
3. Menuliskan judul materi yang akan
dikembangkan di papan tulis
4. Apersepsi
5. Motivasi
|
√
√
√
√
|
√
|
II
|
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
|
|
|
|
1.
Membagi siswa dalam kelompok asal
2.
Memberi
petunjuk cara kerja dalam kelompok
3.
Membagi
Lembar Kerja Siswa dalam kelompok
4.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok
5.
Membimbing
siswa untuk melakukan diskusi
6.
Menguasai
kelas
7.
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai
8.
Melaksanakan
pembelajaran secara runtut
9.
Menggunakan
media
10.
Menggunakan
metode
11.
Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
12.
Menunjukkan
sikap terbuka terhadap respon siswa
13.
Menumbuhkan
keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
14.
Menggunakan
bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar
15.
Membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
|
III
|
KEGIATAN AKHIR
|
|
|
|
16.
Melakukan
penilaian (tes) akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
17.
Menyampaikan
hasil penilaian (tes) kepada siswa
18.
Memberikan
penghargaan
19.
Memberikan
PR sebagai bagian remidi/ pengayaan
20.
Menutup
pelajaran
|
√
√
√
√
|
√
|
Jumlah
|
22
|
3
|
3. Aktivitas Siswa
dalam KBM
Hasil observasi yang dilakukan pada saat
Proses Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, dapat dilihat aktivitas siswa dalam
KBM.
4. Tingkat Pemahaman
Siswa
Hasil observasi yang dilakukan pada saat
Proses Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, dapat dilihat tingkat pemahaman
siswa pada mata pelajaran TIK dengan kompetensi dasar mengidentifikasi menu dan
icon pada program aplikasi pengolah kata,
sebagai berikut:
Tabel
11
Hasil Observasi Tingkat Pemahaman Siswa Dalam KBM
NO |
Aspek yang diamati |
Penilaian
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1. |
Siswa belajar dengan siap |
√
|
|||
2. |
Siswa belajar dalam keadaan senang dan antusias |
√
|
|||
3. |
Terjadi interaksi positif antara siswa dan guru |
√
|
|||
4. |
Terjadi interaksi positif antara siswa dengan siswa |
√
|
|||
5. |
Siswa aktif bertanya |
√
|
|||
6. |
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. |
√
|
|||
7. |
Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. |
√
|
|||
8. |
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media yang digunakan |
√
|
|||
9 |
Adanya interaksi positif antara siswa dengan media yang digunakan oleh
guru |
√
|
|||
10. |
Siswa menerima tugas dan tindak lanjut dengan senang |
√
|
|||
|
Jumlah |
0
|
1
|
3
|
6
|
5. Hasil Test Siswa
Untuk mendapatkan
hasil penilaian, pada awal pembelajaran guru mengembil penilaian berdasarkan
hasil pre test untuk mengukur tingkat penguasaan materi sebagai prasarat, dan
untuk mengetahui perkembangan pemahaman materi setelah pembelajaran guru
melakukan post tes. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi atas metode yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Adapun hasil penilaian
adalah sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil Test Siswa VIII G
MTs Negeri
Pamotan Tahun Pelajaran 2014/2015
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
|
Tingkat
Pemahaman (%))
|
|
Pre
Test
|
Post
Test
|
|||
1
|
Abdul Karim
|
55
|
75
|
73,33
%
|
2
|
Abdul Kodir
|
70
|
80
|
87,50
%
|
3
|
Adi Purwo Sucipto
|
75
|
85
|
88,23
%
|
4
|
Ahmad Andre Setiawan
|
70
|
85
|
82,35
%
|
5
|
Ahmad Burhanudin
|
70
|
85
|
82,35
%
|
6
|
A. Mujib Imam Santoso
|
75
|
90
|
83,33
%
|
7
|
Alfi Muhajirin
|
60
|
80
|
75,00
%
|
8
|
AmbarAyu Azhari
|
65
|
80
|
81,25
%
|
9
|
Diah Inez H
|
70
|
85
|
82,35
%
|
10
|
Egisyah Ruddin
|
70
|
80
|
87,50
%
|
11
|
Hendika Setiawan
|
75
|
80
|
93,73
%
|
12
|
Irawan
|
75
|
85
|
88,23
%
|
13
|
Irsyadul Mubin
|
70
|
90
|
77,77
%
|
14
|
Laela Nuraini
|
70
|
85
|
82,35
%
|
15
|
Lia
Arnita
|
60
|
85
|
70,58%
|
16
|
M. Agus Syarifudin
|
70
|
85
|
82,35
%
|
17
|
M. Arsyad Maulana
|
75
|
80
|
93,73
%
|
18
|
M. Misbahul Munir
|
75
|
90
|
83,33
%
|
19
|
M. Nizam Asy’ari
|
70
|
85
|
82,35
%
|
20
|
M. Zainal Abidin
|
65
|
85
|
76,47
%
|
21
|
Moh. Arif Hakam
|
65
|
80
|
81,25 %
|
22
|
Nila Syafiah
|
80
|
90
|
88,88
%
|
23
|
Niswatul Baroroh
|
80
|
90
|
88,88
%
|
24
|
Nur Latiffatul Mu’adah
|
75
|
85
|
88,23
%
|
25
|
Ragil Samas K
|
70
|
85
|
82,35
%
|
26
|
S. Ahmad Ibnu Mukti
|
70
|
85
|
82,35
%
|
27
|
Siti Ina Fitriana
|
70
|
80
|
87,50
%
|
28
|
Siti Kharismatun N
|
75
|
80
|
93,73
%
|
29
|
Siti Mariatul Ulfa
|
70
|
80
|
87,50
%
|
30
|
Siti Nur Aina
|
70
|
85
|
82,35
%
|
31
|
Siti Nur Fadilah
|
75
|
85
|
88,23
%
|
32
|
Suhendri
|
70
|
80
|
87,50
%
|
33
|
Taufiqur Rahman
|
70
|
80
|
87,50
%
|
34
|
Watif Nur Aniqoh
|
70
|
85
|
82,35
%
|
|
Jumlah
|
2395
|
2925
|
81,88
%
|
|
Rata-Rata
|
70.44
|
86,02
|
81,88
%
|
F.
Evaluasi
Kebermanfaatan Alat dan Bahan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di
MTs Negeri Pamotan pada tahun pelajaran 2014/2015, dengan permasalahan
pemahaman siswa dalam pembelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang masih menunjukkan pada kualitas yang belum
optimal. Rendahnya pemahaman siswa dalam
pembelajaran ditunjukkan dengan rendahnya keinginan bertanya dalam
mengikuti pelajaran, keengganan dalam menyampaikan usul/pendapat, keengganan
menjawab pertanyaan guru, keengganan mengerjakan tugas, keengganan dalam
meminta ulangan harian, rendahnya kemauan untuk mempelajari materi pelajaran
dan keengganan membuat catatan secara mandiri. Disamping itu, secara umum
dengan melalui observasi siswa, masih ditemukan beberapa siswa yang mengabaikan
materi pelajaran yang sedang berlangsung.
Permasalahan
yang dihadapi dunia pendidikan kita sekarang adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran.yang diakibatkan banyak diantara guru yang belum menguasai Metode,
strategi dan model pembelajaran dengan baik. Proses pembelajaran yang ada
selama ini ternyata hanya membuat siswa sangat terbebani dengan materi dan
tugas yang diberikan oleh guru, sehingga siswa merasa bosan di dalam kelas.
Dalam pembelajaran di kelas telah banyak pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh
guru tetapi sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, ini
ditunjukkan dengan hasil-hasil ujian siswa baik ujian nasional maupun ujian
sekolah serta keterampilan individu siswa itu sendiri.
Banyak
guru yang belum mampu menciptakan suasana belajar yang memungkinkan siswa
berpikir inovatif, kreatif, bertanggungjawab, dan memberi peluang bagi siswa
untuk menjelajahi idenya yang imajinatif. Oleh sebab itu perlu adanya sebuah model
pembelajaran untuk membengkitkan semangat peserta didik agar aktif kreatif
inovatif dan efektif dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Model pembelajaran Estafet Question’s Card merupakan salah satu cara penguasaan
bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan pemahaman siswa pada suatu materi pelajaran yang
melibatka seluruh siswa untuk berpartisipasi mempunyai kesempatan menunjukkan
kemampuannya dalam bekerjasama. Adapun
karakteristik yang dibangun dalam Model pembelajaran Estafet Question’s Card adalah sebagai berikut:
1. Permainan
merupakan pengalaman belajar yang sangat menyenangkan bagi anak.
2. Siswa
belajar dalam satu kelompok untuk menuntaskan materi belajar secara
bersama-sama.
3. Mengembangkan
keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, mengapresiasi dan mengkoreksi
pendapat orang lain serta berargumentasi untuk mempertahankan pendapatnya.
4. Menanamkan
siswa untuk bekerja dengan menggunakan prosedur.
Mengingat Model pembelajaran Estafet Question’s Card ini berorientasi untuk
mengaktifkan individu siswa dalam kelompok maka dalam proses
pembelajarannya tidak terlepas dari kegiatan diskusi antar siswa dengan
bimbingan dan arahan guru. Guru menjelaskan inti materi yang sesuai dengan
bahan ajar yang diberikan. Setelah guru menerangkan, siswa
dan kelompoknya diberi dua lembar kartu yang
masing-masing berisi soal dan lembar jawabannya. Namun dari hasil observasi
yang dilakukan Model
pembelajaran Estafet Question’s
Card juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
1. Kelebihan
Model pembelajaran Estafet Question’s Card
b. Semua siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar sehingga
pemahaman akan materi pelajaran benar-benar dapat terserap dengan baik..
c. Siswa menjadi siap semua dalam mengikuti pelajaran.
d. Pola
belajar kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya
gagasan yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa.
e. Dalam pembelajaran juga menumbuhkan nilai-nilai sosial pada
diri siswa.
f. Siswa bebas berekspresi dan mengambil keputusan secara
utuh.
2. Kelemahan
Model pembelajaran Estafet Question’s Card
a. Model pembelajaran model ini akan mengalami kegagalan dalam
pelaksanaannya apabila siswa malas sehingga tujuan tidak dapat tercapai.
b. Membutuhkan banyak waktu, tenaga dan beaya dalam menyusun
strategi pembelajaran ini.
c. Tidak semua mata pelajaran dapat menerapkan model
pembelajaran ini.
Berdasarkan uraian tersebut, maka Model pembelajaran Estafet Question’s Card dalam proses
pembelajaran pada intinya adalah merupakan upaya guru memodifikasi cara penyampaian
materi pelajaran. Cara penyampaian tersebut diupayakan semaksimal mungkin dibantu dengan suatu media yang
terbuat dari benda-benda
yang mudah didapat. Dengan bahan yang
sederhana untuk membuat media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
No comments:
Post a Comment